Lampu Hazard - Apa yang Salah

Dasar emang musim hujan, hampir tiap hari hujan deras. Waktu itu keluar kantor sudah keliatan gelap memang. Selang 15 menit hujannya makin deras. Jalan tol yang biasanya kecepatan 100km/jam, kali ini kecepatannya hanya 40km/jam. Itupun dengan wiper yang paling kenceng tapi rasanya masih buram. Cuma ada yang berbeda kali ini, semua mobil di samping kiri dan kanan sy menyalakan lampu hazard. Bener-bener semua mobil lo yang menyalakan. Sumpah sy bingung maksudnya apa, akhirnya biar ngga beda sy ikut nyalain lampu hazard. Berasa kaya ikut iring-iringannya orang penting kwkwkk. Gini ini kalo sim nya nembak 😂

Begitu sampe rumah, sy ngga langsung markir mobil ke garasi tapi googling fungsi lampu hazard. Daannn ternyata yg sy lakukan di tol tadi adalah hal yang sering dilakukan tp sebenernya adalah hal yang salah. Berikut ini adalah beberapa hal yang lumrah dilakukan namun sebenernya salah :

1. Menggunakan saat hujan. Ini hanya akan membingungkan pengemudi di belakang karena saat lampu hazard dinyalakan, lampu sein tidak berfungsi. Pengemudi cukup berhati-hati saja saat hujan atau dengan menghidupkan lampu utama.

2. Saat memberi tanda lurus di persimpangan. Ini tidak perlu, karena dengan tanpa menghidupkan lampu sein berarti sudah menandakan akan bergerak lurus.

3. Ketika berada di lorong gelap. Misalnya masuk terowongan, hazard tidak perlu dinyalakan karena tidak ada efeknya. Yang ada hanya membingungkan kendaraan di belakang. Cukup menyalakan lampu senja atau lampu utama, karena lampu merah di belakang mobil sudah menyala yang artinya memberi tanda bahwa ada mobil di depan.

4. Dalam kondisi berkabut. Cukup menyalakan lampu kabut (fog lamp) yang berwarna kuning atau lampu utama.

0 komentar:

Posting Komentar