Pagi itu saya merasa badan sudah lebih baik. Telinga sudah tidak terlalu berdengung, demam sisa sedikit, badan tidak terlalu gemetar. Namun untuk pergi mencari sarapan masih nggak bisa karena berdiri terlalu lama membuat saya kembali pusing. Akhirnya saya hubungi special delivery service, alias driver kantor wkwkwwk. Nama sesuai KTP adalah Yacob Marten Meshak Soekamto, asli 100% Flores. –Lho kok nama terakhirnya kaya nama orang Jawa?- Iya, ayahnya sangat terinspirasi nama bosnya dulu. Hehee.
Tapi dasar driver
satu ini artisnya Ende, punya fans banyak, tentunya punya nama panggung yaitu
Choking. Saya pernah protes kenapa kok nama panggilannya Choking, secara choking
itu artinya tersedak. Respon dia hanya tertawa. Yang penting menurut dia nama itu
keren ajah. Wkwkwk.
Tips untuk survive
hidup sendiri di tanah rantau: baiklah pada semua orang karena kita nggak tau
kapan kita membutuhkan bantuan orang lain. Kalo kita ada masalah di tempat
orang , siapa lagi yang bisa membantu kita selain orang-orang yang secara fisik
ada di samping kita. Secara suami maupun keluarga nun jauh disana. Makasih ya Kak.
Sesuai rencana, hari ini adalah hari dimana saya akan mudik
untuk menjemput impian. Yaayy!
Jadwal terbang saya adalah berangkat dari Ende jam 14.40,
transit (tanpa turun pesawat) di Labuan Bajo selama 20 menit lalu landing di Denpasar jam 17.30. Lanjut
lagi dari Denpasar jam 19.30 WITA sampai di Surabaya jam 19.30 WIB. Terakhir
dilanjutkan perjalanan darat Surabaya ke Lumajang sekitar 4 jam arus normal.
Perkiraan sampai di Lumajang jam 00 dini hari sudah sampai.
Dengan membaca Bismillah,
saya keluar dari kamar kos menuju bandara -dengan
diantar Kak Choking tentunya- . Harapannya semua rencana berjalan lancar
dan tubuh saya bisa kuat menahan sediiikit lagi, at least sampai saya berada di Surabaya lah. Aamiin.
Check-in beres
dengan dibantu teman-teman ticketing.
Selanjutnya masuk ke ruang tunggu. Tidak lama berselang superior saya datang, Ibu Siti Aisyah yang biasa saya panggil Bu
Ai. Saat saya bertanya ngapain kok ke waiting room, kata beliau “Pengen nyusulin kamu aja Ta. Yuk foto selfie, foto terakhir sebagai wanita
lajang di Ende.” Ya beliau memang penggiat fotografi, karya-karyanya banyak
yang bagus. Tak terkecuali penggiat selfie.
Saya aja kalah >.<
Ikon Kota Ende, Gunung Meja |
Selanjutnya saya cipika
cipiki minta doa dari Bu Ai agar
semua lancar, juga bersalaman dengan General
Manager Ende. Prosesi pamitan sudah selesai, sekarang saatnya boarding. Tinggal duduk manis, tidur,
dan bangun bangun sudah landing di
Denpasar. -Maunya sih gitu-
Sesuai boarding pass,
saya bertempat duduk di bagian depan. Minum obat empat macam sambil komat kamit
semoga lancar. Setelah obat sudah aman di lambung, saya berusaha membunuh waktu
dengan membaca in-flight magazine,
membuka gallery foto handphone, melihat baju pengantin yang
akan segera saya kenakan, dan ketika sudah bosan pilihannya tinggal satu,
tidur. -Banyak tidurnya sih sebenernya
hehe-
Pukul 15.30, pesawat landing
di Labuan Bajo untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. 20 menit setelahnya
pesawat kembali take off, disusul
dengan pelayanan pramugari yang menawarkan minumam dingin dan snack on board.
“Flight Attendant,
aircraft on descend,” sayup-sayup saya dengar suara pilot memberikan
pengumuman. Sambil masih kriyep-kriyep,
saya melirik jam tangan. -Oohh sudah jam
17.15. Alhamdulillah bentar lagi landing-
Selang 20 menit, masih belum ada pengumuman dari pilot untuk
persiapan landing. Saya perhatikan ke
luar jendela, sepertinya posisi pesawat holding
atau berputar-putar di atas kawasan bandara.
“Dear passenger, due
to heavy traffic in Ngurah Rai, we are requested by Air Traffic Controller to
wait. Approximately in 10 or 15 minutes we will be landing. We are sorry for
the inconvenience.” -kira-kira seperti itu-
Bener kan, holding.
Itu artinya masih banyak pesawat yang masih ngantri untuk landing maupun take off. Hal
ini memang sering terjadi di Denpasar pada jam ini. Bukan salah maskapai, tapi memang lalu lintas
bandaranya sedang tinggi di jam-jam tertentu. -Nggak hanya Sudirman aja yang bisa macet siis-
Yasudahlah tinggal bentar ini. Saya santai saja sambil
membuka gallery foto lagi. Senyam senyum sendiri sambil (masih)
melihat gaun nikah -mohon maklum lah yaa-
Selang beberapa menit, pilot memberikan informasi lagi.
Bahasa indonesianya kira-kira seperti ini (pilotnya bule).
"Penumpang yang terhormat. Kami baru saja
diinformasikan oleh pihak Air Traffic Controller bahwa runway di Bandara Ngurah
Rai ditutup sementara dikarenakan ada pembenahan. Untuk itu penerbangan ini
akan dialihkan ke Lombok. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut untuk
menentukan langkah selanjutnya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya"
Cuma sekitar satu menit sih pengumumannya, tapi sudah cukup
membuat satu pesawat heboh. Sebagai informasi awal, mayoritas penumpang dari
dan ke Flores adalah penumpang bule backpacker
dari Eropa. Penumpang domestiknya pun biasanya punya connecting flight ke kota lain.
Semua pada clingak clinguk. Yang bule menanyakan ke orang
domestik tentang maksud penjelasan pilot. Mengapa tiba tiba mendarat di Lombok,
bukannya di Bali. Yang ditanya pun sebenarnya juga sama-sama bingung. Sambil
memanggil pramugari, mereka menanyakan status penerbangan lanjutannya. Masih
tetap connect atau nggak, kalau nggak
connect dapat tiket baru atau nggak,
dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Pramugari berusaha menenangkan
penumpang, meskipun informasi yang diterima oleh pramugari sebenarnya hampir
sama dengan penumpang. Semuanya terputus dari kontak dunia luar, kecuali di
ruang kokpit.
Saya?? Saya setres hahahaa. Sudah tinggal sedikiiiitt lagi
sampai di Denpasar. -Harusnya kalo ngga
pake holding suda bisa landing ini-. Ya tapi mau ngomong apa? Tuhan sudah berkehendak lain. Daripada runway bermasalah dipaksain mendarat
malah berkorban nyawa, mending landing
dengan aman di bandara tetangga cuma berkorban waktu.
Tangan ini sudah gateeellll banget untuk mengaktifkan data
seluler, dan mengecek grup WA kantor. Pasti sudah ada informasi lengkap di
sana. Tapi niat itu saya urungkan. -Masih
ingin hidup saya-
Yasudahlah saya pasrah saja. Nasib Hamba di tangan-Mu Gusti.
…akan segera disambung
0 komentar:
Posting Komentar